Pengertian Apa itu Talaqqi
Apa itu talaqqi? Mari kita coba bahas bersama-sama agar kita mendapatkan ilmu dari tulisan yang Saya nukil dari sumber yang انا شاء الله terpercaya. Talaqqi secara bahasa bermakna belajar secara berhadapan dengan guru. Talaqqi juga sering disebut dengan Musyafahah, yang memiliki makna dari mulut ke mulut yakni: Seorang pelajar belajar Al-Qur'an dengan cara memperhatikan gerak bibir sang guru agar dapat mengucapkan makhraj huruf yang tepat dan benar.
Pengalaman pribadi Saya dalam belajar takhsin Al-Qur'an dengan metode talaqqi benar-benar bermanfaat dan tentu sangat menyenangkan. Kenapa? Karena kita dapat mempelajarinya langsung dari guru yang memang ahlinya dan apalagi guru Saya ini إن شاء الله memiliki sanad dari gurunya lagi sampai kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Jadi bagi Anda yang mau belajar Al-Qur'an sangat disarankan untuk berguru kepada ustadz yang bersanad.
Baca juga:
Apa itu Tahsin Al-Qur'an?
Metode Belajar Talaqqi
Metode ini dinamakan metode talaqqi, metode talaqqi adalah cara belajar dan mengajarkan Al-Qur'an dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم kepada para sahabat yang kemudian diteruskan ke generasi-generasi setelahnya hingga saat ini. Metode ini sangat cocok dan dapat diterima oleh semua kalangan karena terbukti dapat mengajarkan Al-Qur'an dengan benar serta secara lengkap. Juga menjadi bukti bersejarah ke aslian atau ke otentikan Al-Qur'an yang merupakan sumber dari الله سبحانه وتعالى.
الله سبحانه وتعالى berfirman yang artinya:
"Dan Kami (الله) telah membacakan (Al-Qur'an itu) kepada (Muhammad) secara tartil". [QS. Al-Furqon : 32]
Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah memberikan pesan agar pembacaan Al-Qur'an itu diambil serta dipelajari dari empat orang sahabat dengan sabdanya:
"Ambilah bacaan Al-Qur'an itu dari empat orang yaitu; Abdullah Ibnu Mas'ud, Salim, Mu'az bin Jabal, dan Ubai bin Ka'ad". (HR Bukhari, kitab fadhail amal, bab al-Qurra min ashab al-nabiy)
Ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Fatimah رضي الله عنه bahwa Rasulullah صلى عليه وسلم menceritakan kepadanya suatu rahasia yang maksudnya:
"Jibril membaca dan memperdengarkan Al-Qur'an kepadaku setiap tahun sekali, kemudian dua kali setahun, hingga aku dapat merasakan kehadiran ajalku". (HR Bukhari)
"Sesungguhnya Allah menyukai Al-Qur'an itu dibaca menepati sebagaimana ia diturunkan". (HR Sahih Ibnu Khuzaimah).
Jadi, berdasarkan dari sumber-sumber Al-Qur'an dan Hadits di atas maka jelas dan teranglah bahwa metode talaqqi dan musyafahah telah diamalkan di dalam kegiatan belajar mengajar Al-Qur'an sejak zaman Rasulullah صلى الله عليه وسلم menerima wahyu dari الله سبحانه وتعالى melalui perantara Jibril.
الله اعلم
Sumber:
1. Guru Saya Ustadz Baharuddin
2. Pusat Dakwah Al-Qur'an
الله سبحانه وتعالى berfirman yang artinya:
"Dan Kami (الله) telah membacakan (Al-Qur'an itu) kepada (Muhammad) secara tartil". [QS. Al-Furqon : 32]
Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah memberikan pesan agar pembacaan Al-Qur'an itu diambil serta dipelajari dari empat orang sahabat dengan sabdanya:
"Ambilah bacaan Al-Qur'an itu dari empat orang yaitu; Abdullah Ibnu Mas'ud, Salim, Mu'az bin Jabal, dan Ubai bin Ka'ad". (HR Bukhari, kitab fadhail amal, bab al-Qurra min ashab al-nabiy)
Ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Fatimah رضي الله عنه bahwa Rasulullah صلى عليه وسلم menceritakan kepadanya suatu rahasia yang maksudnya:
"Jibril membaca dan memperdengarkan Al-Qur'an kepadaku setiap tahun sekali, kemudian dua kali setahun, hingga aku dapat merasakan kehadiran ajalku". (HR Bukhari)
Baca juga:Al-Qur'an yang sejatinya adalah kalamullah, seharusnya dibaca dengan cara yang baik dan benar agar dapat memelihara keaslian bacaan tersebut sesuai dengan hadits berikut:
Bersabarlah (motivasi untuk Anda)
"Sesungguhnya Allah menyukai Al-Qur'an itu dibaca menepati sebagaimana ia diturunkan". (HR Sahih Ibnu Khuzaimah).
Jadi, berdasarkan dari sumber-sumber Al-Qur'an dan Hadits di atas maka jelas dan teranglah bahwa metode talaqqi dan musyafahah telah diamalkan di dalam kegiatan belajar mengajar Al-Qur'an sejak zaman Rasulullah صلى الله عليه وسلم menerima wahyu dari الله سبحانه وتعالى melalui perantara Jibril.
الله اعلم
Sumber:
1. Guru Saya Ustadz Baharuddin
2. Pusat Dakwah Al-Qur'an
Advertisement