-->

Sudah Tahu? Inilah 8 Adab dalam Membaca Al-Qur'an

8 adab dalam membaca al quran

Bismillah, Alhamdulillah, sholawat serta salam untuk Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berikut para keluarga dan sahabatnya. Al-Qur'an adalah kitab suci umat islam yang Allah ta'ala turunkan kepada Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia.

Allah Ta'ala berfirman:

وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَٰكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا ۚ وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ)

“Demikianlah Kami wahyukan ruh (Al Qur’an) kepadamu dari sisi Kami. Sebelumnya kamu (Muhammad) tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus” (QS. Asy-Syura : 52)

Pertanyaanya, apakah kita sudah membaca Al-Qur'an hari ini?

Sudahkah kita memperbaiki bacaan Al-Qur'an kita?

Apakah kita sudah mulai menghafal Al-Qur'an dan mengamalkannya?

Semoga Allah Ta'ala memberikan jalan dan mempermudah kita dalam hal-hal tersebut.

Bagi kita yang sudah mencoba belajar memperbaiki, membaguskan bacaan Al-Qur'an, maka kita juga perlu tahu tentang adab-adab dalam membaca Al-Qur'an yang mana merupakan firman Allah Ta'ala.

Sebelum kita mulai, maka Saya pribadi memohon ampun kepada Allah Ta'ala dan memohon maaf kepada Anda jika terdapat kesalahan penulisan kata baik itu kesalahan sebagian maupun secara keseluruhan.

Sungguh Allah Maha Tahu

الله اعلم

Berikut adalah

8 Adab dalam Membaca Al-Qur'an

#1 Ikhlas

Hadirkan dan luruskan niat ketika akan membaca Al-Qur'an karena Allah Ta'ala, mengharapkan ridha-Nya, mengharapkan pahala dari-Nya. Bukan karena ingin mencari dunia saja atau bahkan hanya ingin dilihat dan menerima pujian dari orang lain.

#2 Membersihkan Mulut

Disunnahkan untuk membersihkan mulut ketika akan membaca Al-Qur'an. Kita bisa menggosok gigi atau bisa juga dengan bersiwak agar mulut kita bersih dan harum.

#3 Bersuci

Disunnahkan pula untuk bersuci ketika akan/ingin membaca Al-Qur'an. Akan tetapi dibolehkan jika membaca Al-Qur'an dalam keadaan berhadats berdasarkan kesepakatan ulama.

Catatan: Hal ini berkaitan dalam hal membaca Al-Qur'an, berbeda jika untuk menyentuh Al-Qur’an dipersyaratkan harus suci.

Dalil yang mendukung hal ini adalah:

 عَنْ أَبِى بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَتَبَ إِلَى أَهْلِ الْيَمَنِ كِتَابًا فَكَانَ فِيهِ لاَ يَمَسُّ الْقُرْآنَ إِلاَّ طَاهِرٌ 

Dari Abu Bakr bin Muhammad bin ‘Amr bin Hazm dari ayahnya dari kakeknya, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menulis surat untuk penduduk Yaman yang isinya, “Tidak boleh menyentuh Al-Qur’an melainkan orang yang suci”. (HR. Daruquthni no. 449. Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’ no. 122).

#4 Membacanya di Tempat yang Bersih

Mencari dan memilih tempat yang bersih untuk membaca Al-Qur'an. Maka dari itu para ulama sangat menganjurkan untuk membaca Al-Qur'an di masjid. Selain karena masjid adalah tempat yang bersih dan dimuliakan, itu juga karena kita dapat meraih fadhilah i'ikaf.

Imam Nawai Rahimahullah menyatakan:

“Hendaklah setiap orang yang duduk di masjid berniat i’tikaf baik untuk waktu yang lama atau hanya sesaat. Bahkan sudah sepatutnya sejak masuk masjid tersebut sudah berniat untuk i’tikaf. Adab seperti ini sudah sepatutnya diperhatikan dan disebarkan, apalagi pada anak-anak dan orang awam (yang belum paham). Karena mengamalkan seperti itu sudah semakin langka.” (At-Tibyan, hlm. 83).

#5 Menghadap Kiblat

Duduklah dalam keadaan sakinah dan dengan kondisi yang tenang serta menghadap kiblat ketika membaca Al-Qur'an.

#6 Membaca Ta'awudz

Selalu awali membaca Al-Qur'an dengan membaca ta'awudz. Dan menurut jumhur ulama (mayoritas ulama) bacaan ta'awudz adalah: "a’udzu billahi minasy syaithonir rajiim”. Membaca ta’awudz hukumnya adalah sunnah, bukan wajib.

Perintah untuk membaca ta’awudz di sini disebutkan dalam ayat,

 فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآَنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ 

“Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)

#7 Membaca Bismillah

Bacalah “bismillahir rahmanir rahim” di setiap awal surat selain surat Bara’ah yaitu surat At-Taubah.

#8 Khusyu'

Hadirkanlah keadaan atau suasana khusyu' ketika membaca Al-Qur'an dan berusaha untuk mentadabbur (merenungkan) setiap ayat yang dibaca.

Perintah untuk mentadabburi Al-Qur’an disebutkan dalam ayat,

 أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا 

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24)

Juga pada ayat di bawah ini,

 كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ 

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shaad: 29)

Penutup

Imam Nawai Rahimahullah menyatakan, "Hadits yang membicarakan tentang perintah untuk tadabbur banyak sekali. Perkataan ulama salaf pun amat banyak tentang anjuran tersebut. Ada cerita bahwa sekelompok ulama teladan (ulama salaf) yang hanya membaca satu ayat yang terus diulang-ulang dan direnungkan di waktu malam hingga datang Shubuh. Bahkan ada yang membaca Al-Qur’an karena saking mentadabburinya hingga pingsan. Lebih dari itu, ada di antara ulama yang sampai meninggal dunia ketika mentadabburi Al-Qur’an." (At-Tibyan, hlm. 86)

Diceritakan oleh Imam Nawawi, dari Bahz bin Hakim, bahwasanya Zararah bin Aufa, seorang ulama terkemuka di kalangan tabi’in, ia pernah menjadi imam untuk mereka ketika shalat Shubuh.

Zararah membaca surat hingga sampai pada ayat, 

(فَإِذَا نُقِرَ فِي النَّاقُورِ (8) فَذَلِكَ يَوْمَئِذٍ يَوْمٌ عَسِيرٌ (9 

"Apabila ditiup sangkakala, maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit." (QS. Al-Mudattsir: 8-9).

Ketika itu Zararah tersungkur lantas meninggal dunia. Bahz menyatakan bahwa ia menjadi di antara orang yang memikul jenazahnya. (At-Tibyan, hlm. 87)

Ingat nasihat Ibrahim Al-Khawwash bahwa obat hati ada lima:

Membaca Al-Qur’an disertai tadabbur (perenungan)
Perut kosong (rajin puasa)
Rajin qiyamul lail (shalat malam)
Merendahkan diri di waktu sahur
Duduk dengan orang-orang shalih.

Semoga Allah memberikan kita taufik dan kemudahan dalam memperbaiki bacaan Al-Qur'an, membaca, dan mentadabbur Al-Qur'an.

Akhir kata, sungguh Allah Maha Tahu

الله اعلم

Sumber:


Advertisement
BERIKAN KOMENTAR ()